WARTAKEPRI.co.id KARIMUN – Sebanyak 22 Ton kulit kayu bakau dengan nilai 200 juta rupiah untuk pertama kalinya di ekspor ke negara tujuan Filipina. Pelepasan ekspor kulit kayu bakau digelar di pelabuhan PT. Pulau Mas Moro, Kampung Ladi Kelurahan Moro Timur, moro Kabupaten Karimun pada minggu (18/8/2019).
Hadir pada kegiatan Dalam rangka gerakan bersama ekspor produk pertanian menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045, kepala badan karantina pertanian Ali Jamil Ph. D, asisten daerah III kabupaten karimun Drs. Hurnaini, M.Si, Kepala stasiun Karantina pertanian kelas II Tanjungbalai Karimun, Kapolres Karimun AKBP. Hengky Pramudya, Camat, eksportir, investor, petani kulit kayu bakau serta instansi terkait lainnya.
Pelaksanaan kegiatan pelepasan ekspor perdana kulit kayu bakau sendiri yang di ekspor perdana ke negara tujuan yaitu Filipina, merupakan program Agro gemilang khususnya di wilayah Kabupaten Karimun yang semakin menggeliat. Sehingga dapat menggiatkan para pelaku agribisnis baru untuk produk ekspor selain dari kelapa yang merupakan komoditas ekspor unggulan.
Seusai kegiatan yang juga di laksanakan peninjauan kulit kayu bakau, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil Ph. D, mengutarakan bahwa Program Agro Gemilang diwilayah Kepri, khususnya kabupaten Karimun mulai membuahkan hasil. Dimana dapat menggiatkan pelaku agribisnis, menggali potensi – potensi guna menunjang produksi ekspor baru. Selain kelapa, satu lagi hasil agribisnis yaitu berupa kulit bakau, sehingga terus dapat digali untuk di ekspor.
“Tentunya hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden melalui Menteri Pertanian, guna mendorong ekspor, ekspor dan investasi,” pungkasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Asisten Daerah III Adminitrasi Umum, Hurnaini yang turut hadir melepas ekspor kulit kayu bakau menyampaikan agar masyarakat agribisnis khususnya di pulau Moro baik mulai dari petani maupun para pelaku usaha dapat mencari potensi yang ada serta mampu mengambil peluang guna menghasilkan barang yang ekonomis dan bernilai jual.
“Pemkab sendiri telah menjalin kerjasama dengan instansi terkait dan juga sudah menyediakan lahan guna meningkatkan produksi, dua hal tersebut menjadi atensi prioritas utama,” ujar Hurnaini memastikan di hadapan investor.
Pada Pelepasan ekspor kulit kayu bakau kali ini untuk memenuhi total ekspor secara keseluruhan kulit kayu bakau dengan tujuan Filipina sebesar 131 ton. Pelepasan ekspornya melalui unit kerja karantina pertanian di Tanjungbalai Karimun, Sesuai persyaratan ekspor negara tujuan, dipastikan komoditas tersebut sehat, aman serta dapat memenuhi persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS).
Sebelumnya, hasil sari kelapa serta olahan lainnya berupa air kelapa, bungkil dan juga dalam bentuk utuh menjadi andalan komoditas ekspor dari moro. Sepanjang tahun 2019 tercatat ekspor produk tumbuhan sebanyak 1,100 ton senilai Rp. 43,8 miliar tujuan Malaysia. Selain kelapa, komoditas lain adalah alpukat, kencur dan damar.
Diketahui pada Potensi komoditas pertanian yang besar dan akses serta letak yang strategis dekat dengan negara tetangga, pulau Moro sendiri miliki cakupan dan juga peluang untuk meraup devisa. Dengan menjalin kerjasama bersama Pemda, khususnya dalam pemanfaatan peta aplikasi komoditas ekspor pertanian, IMACE yang digagas Barantan, agar dapat mendorong pembangunan pertanian berbasiskan kawasan.(*)
Tulisan : Aziz Maulana