Wartakepri.co.id, Tekno – jaringan 5G di Indonesia yang rencananya tidak lama lagi bisa mulai digunakan. Meski baru sekedar wacan namun Jaringan seluler 5G telah diaktifkan di enam kota besar di Inggris sejak Mei 2019 lalu. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah teknologi baru tersebut dapat mempengaruhi kesehatan.
Seperti teknologi seluler sebelumnya, jaringan 5G mengandalkan sinyal yang dikirimkan melalui gelombang radio. Gelombang radio berasal dari radiasi elektromagnetik dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator [gelombang pembawa] bertemu dengan gelombang audio.
Sinyal 5G merupakan istilah untuk generasi kelima dari jaringan seluler. Dibandingkan dengan kekuatan frekuensi-frekuensi sebelumnya, sinyal 5G menggunakan gelombang frekuensi lebih tinggi, sehingga perangkat memiliki akses Internet lebih cepat.
Sepanjang waktu manusia dikelilingi oleh radiasi elektromagnetik dari benda elektronik seperti televisi, radio, serta seluruh jajaran teknologi termasuk ponsel. Hal itu membuat beberapa orang khawatir tentang peningkatan risiko penyakit, termasuk risiko terkena kanker tertentu.
Tahun 2014, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada efek kesehatan yang dirugikan akibat penggunaan ponsel. Namun saat WHO bekerja sama dengan Agensi Internasional untuk Riset Kanker (IARC), mereka mengklarisikasi bahwa semua radiasi frekuensi radio (termasuk sinyal seluler) mempunyai kemungkinan karsinogenik [zat yang memicu kanker].