WARTAKEPRI.CO.ID, Bintan – bos hotel Bhadra Resort Bintan menjadi korban pemerasan aktivis dari organisasi masyarakat atau ormas. Kasus penangkapan aktivis ormas yang menggelar aksi demonstrasi atas dugaan pemerasan dan penipuan itupun akhirnya menjadi pergunjingan warga Bintan.
Dilansir melalui Batam.tribunnews.com, modus dari pemerasaan dan penipuan yang dilakukan tersangka kepada korban, yakni berencana akan mengajak masyarakat untuk melakukan demo ke Badhra Resort.
Penyidik dari Satreskrim Polres Bintan, Kepri telah memanggil dua orang sebagai saksi yang diduga turut terlibat kasus tersebut.
“Kami sudah memanggil dua orang, laki laki yang diduga ikut terlibat dalam kasus pemerasan dan penipuan ini,”kata Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Yudha, pada Senin (24/6/2019).
Menurutnya, dua orang tersebut dimintai keterangan dalam kapasitas sebagai sebagai saksi.
“Dua orang pria yang kita mintai keterangan masih sebatas saksi. Saat ini kedua pria itu sedang kita periksa dan mintai keterangan,”ucapnya.
Sebelumnya, diberitakan, salah seorang aktivis demonstran diamankan polisi saat hendak demo di Hotel Bhadra Resort. Aksi demo itu terjadi karena pengungsi Imigran asal Afganistan yang kepergok sedang berduaan dengan seorang wanita bersuami yang belum lama terjadi kemarin.
Dengan rencana aksi demo yang direncanakan ini, tersangka melakukan pemerasaan dan penipuan kepada korban dengan cara menjumpai korban untuk melakukan kesepakatan.
Kesepakatan itu, bertujuan untuk meminta uang kepada korban sebesar Rp 60 juta.Dengan syarat tersangka tidak akan melakukan demo jika uang diterima. Namun korban tidak bisa memberikan Rp 60 juta sesuai yang diminta tersangka, dengan menawarkan Rp 5 juta dan akhirnya tersangka setuju.
Saat uang diterima oleh tersangka,pihak kepolisian pun langsung mengamankan tersangka. Dari pemeriksaan kasus pemerasan dan penipuan, pihak kepolisian masih akan melakukan pengembangan. Hal itu dikarenakan dari pemeriksaan awal tersangka mengaku ada tiga orang yang terlibat. (Batam.tribunnews.com)