Pemprov Sumbar Terus Maksimalkan Wisata Halal

HARRIS BARELANG

ADVERTORIAL
BIRO HUMAS PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

WARTAKEPRI.co.id, PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) tetap fokus mengembangkan potensi pendapatan daerah, satu diantaranya melalui sektor pariwisata halal. Sejak beberapa tahun belakangan wisata halal memang menjadi trend, baik untuk wisata domestik maupun manca negara.

Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Sumbar Oni Yulfian, mengatakan bahwa daerah ini di tahun 2019 menargetkan lahirnya peraturan daerah (Perda) tentang wisata halal. Selain payung hukum berupa Perda, pada berbagai sisi juga terus didorong kesiapan Sumbar dalam wisata halal.

Di antaranya meliputi perbaikan dan peningkatan sarana pada destinasi wisata yang ada, seperti objek wisata alam, wisata budaya, perhotelan, restoran-rumah makan/kuliner dan termasuk pemahaman serta dukungan masyarakat masyarakat atas pengembangan wisata halal itu sendiri.

“ Untuk meraih potensi wisata halal, maka pada setiap destinasi wisata mesti tersedia fasilitas mushalla. Tolietnya harus bersih, karpetnya juga harus bersih, terpisah antara toilet wanita dan pria. Ada perlengkapan shalat; sarung mukena yang bersih. Restorannya juga harus halal, demikian pula hotelnya. Ini yang harus kita dorong, termasuk memberikan melatih masyarakat agar sadar wisata. Semua ini bisa lebih didorong jika sudah ada payung hukumnya, ya Perda Wisata Hahal tersebut,” kata Oni Yulfian melalui Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Sumbar Doni Hendra, Rabu (15/05/2019) di Kantor Dinas Pariwisata Sumbar.

Sesungguhnya Sumbar sudah mencatatkan prestasi yang luar biasa di bidang wisata halal. Tahun 2016 Sumbar meraih empat anugerah wisata halal nasional dan tiga anugerah untuk kompetisi internasional.

Pemprov Sumbar Terus Maksimalkan Wisata Halal

Sumbar dinobatkan sebagai “World’s Best Halal Culinary Destination” yaitu destinasi wisata kuliner halal terbaik dalam ajang kompetisi World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emeriat Arab (UEA) Desember 2016.

Dengan diraihnya penghargaan ini, menjadikan nama Sumatera Barat semakin mendunia. Tentu saja rendang, sebagai kuliner terenak di dunia menjadi andalan Sumbar di samping berbagai kuliner enak-enak lainnya.

Pun demikian dengan pesona keindahan alam Sumbar yang membuat wisatawan domestik dan mancanegara yang datang berlibur ingin berlama-lama. Wisatawan selalu ingin menikmati keindahan destinasi wisata daerah ini.

Patutlah kiranya Sumbar juga meraih penghargaan sebagai “World’s Best Halal Destination” yaitu destinasi wisata halal terbaik dalam ajang kompetisi World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yang juga dilangsungkan di Abu Dhabi, Uni Emeriat Arab (UEA) Desember 2016 tersebut.

Berikutnya, salah satu rumah makan ternama dan legendaris di Kota Padang, yakni Rumah Makan Lamuk Ombak juga meraih penghargaan sebagai Restoran Halal Terbaik di Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam ajang Anugerah Pariwisata Halal Terbaik tahun 2016.

Selanjutnya Ero Tour, biro perjalanan di Kota Padang juga terpilih sebagai Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik di Indonesia. Ero Tour juga ikut dalam ajang Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016, dan menjadi juara dalam kategori biro perjalanan.

Kunjungan wisatawan halal manca negara yang tinggi ke Sumbar berasal dari Malaysia. Ini tentu tidak terlepas dengan adanya penerbangan langsung pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur Malaysia ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pulang pergi. Hal itu juga didorong oleh kedekatan budaya antara Malaysia dan Sumbar atau tepatnya Minangkabau.

Manager Hotel Rangkayo Basa Padang, Widadi membenarkan bahwa angka kunjungan wisatawan halal ke daerah ini yang tertinggi berasal dari Malaysia. Rangkayo Basa sebagai salah satu hotel hilal/halal klaster II di Sumbar, 30 persen tamunya berasal dari Malaysia. Tingkat occupancy Hotel Rangkayo Basa 77 persen.

“Kalau wisatawan Malaysia memang mencari hotel halal. Berbetulan Rangkayo Basa adalah hotel hilal 2. Makanya banyak yang nginap di sini. Bahkan 30 persen dari occupancy adalah wisatawan halal dari Malaysia,” kata Widadi, Rabu (15/05/2019).

Hotel dengan kategori hilal 2, tidak lagi menyediakan alkohol dan makanan tidak halal lainnya. Tersedia mushalla dan toilet yang representatif sebagaimana kebutuhan umat muslim dalam beribadah.

Perlengkapan shalat seperti sajadah, sarung, bukena mesti bersih dan terawat. Di setiap kamar ada sajadah, alquran, petunjuk arah kiblat, hiasan dinding bernuansa islami dan tidak akses pornografi.

Pada setiap waktu shalat, ada suara azan melalui pengeras suara di koridor dan ruangan lainnya. Lebih lengkapnya, yang diatur dalam kategori hotel hilal 2 meliputi; aspek produk, pelayanan dan pengelolaan.

Rahmi, salah seorang wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bukittinggi mengatakan bahwa beberapa destinasi wisata di kota tersebut sudah bisa dikatakan telah memenuhi kriteria destinasi wisata halal.

Salah satunya adalah destinasi wisata Panorama yang juga ada objek wisata Lubang Jepangnya. Pada destinasi wisata ini sudah tersedia mushalla yang cukup representatif. Mushallanya bersih dan fasilitasnya lengkap. Toilet dan tempat shalat wanita dan pria juga terpisah. Kondisi itu membuat wisatawan muslim merasa nyaman.

“Alhamdulillah, mushallanya bersih sehingga kita nyaman,” sebutnya.

Kadis Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian menyebut masalah kebersihan menjadi pekerjaan rumah (PR) yang paling kursial di dalam mendorong majunya pariwisata Sumbar.

Destinasi pariwisata Sumbar yang luar biasa, dan nyaris meliputi seluruh daerah kabupaten dan kota di Sumbar, hingga kini masih memiliki PR yang sama tentang kebersihan.

Dinas Pariwisata bersama dengan Generasi Pariwisata Indonesia (GenPI) Sumbar serta berbagai pihak lainnya terus berupa mendorong lahirnya masyarakat yang sadar wisata. (erz)

Editor : Dedy Suwadha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG