WARTAKEPRI.CO.ID, NATUNA – Sitwil Komando Rayon Militer (Koramil) 08 Pulau Laut kompak ikut gotong royong (Goro) bersama masyarakat Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kegiatan rutin mingguan dilaksanakan pada hari Jum’at (18/01/2019) pagi, sekitar pukul 07:30 hingga pukul 09:45 Wib tersebut, berlangsung dalam keadaan aman dan terkendali.
Selain ikut melaksanakan goro bersama warga, anggota TNI AD yang berada dibawah Koramil tersebut, juga sekaligus melakukan pengamanan, pemantauan dan pendampingan, selama berlangsungnya kegiatan.
Para personel Sitwil Koramil 08/Pulau Laut tersebut, melaksanakan goro bersama sejumlah perangkat Desa Tanjung Pala.
Diantaranya Kepala Desa, Rodi Cahyadi, Ketua BPD Yaswir, Ketua Karang Taruna Abdul Rahman, para Staf Kantor Desa, Ketua RT dan RW, Pengurus Masjid dan sejumlah warga Desa Tanjung Pala.
Selama kegiatan, kondisi cuaca saat itu terpantau cerah dan kondusif. Sehingga memudahkan para personel dan warga, dalam melaksanakan goro pembersihan lingkungan sampai ke Monument Datuk Kaya Wan Mohamad Dun.
Masyarakat Pulau Laut, khususnya berada di Desa Tanjung Pala, merasa sangat senang dan berterimakasih, lantaran mendapatkan bantuan tenaga dari anggota Koramil 08 Pulau Laut, untuk membersihkan lingkungan warga dan pasilitas umum lainnya.
“Kegiatan goro ini, rutin kita dilakukan bersama warga beserta perangkat Desa membersihkan pasum dan areal monument patung Datuk kaya Wan Mohamad Dun sampai ke perkarangan warga setiap hari Jum’at pagi,”ujar Anggota Koramil.
Sebagai Informasi tambahan kembangkan Wartakepri.co.id, untuk berlayar ke Pulau Laut, memakan waktu sekitar enam jam perjalanan dari Kota Ranai, ibukota Kabupaten Natuna.
Kecamatan Pulau Laut telah berdiri sejak 13 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 15 Juni 2004.
Sebagai kecamatan terluar dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, Vietnam dan Malaysia.
Sehingga menjadikan kecamatan ini beranda terdepan negara yang terletak paling utara dari Kabupaten Natuna.
Dikelilingi oleh bentang Laut Natuna menjadikan posisi Kecamatan Pulau Laut memiliki potensi kekayaan kelautan sekaligus sebagai tantangan tersendiri dalam pembangunan serta ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
Tantangan dan potensi tersebut seharusnya menjadikan kita siaga serta memfokuskan diri dalam membangun dari beranda terluar, sesuai dengan misi Presiden saat ini.
Di pulau Laut terdapat Patung Datuk Kaya Muhammad Dun berukuran Besar terbuat dari perunggu dan kuningan anti karat dengan luas bangunan 20×20 meter, dipasang tepat dibibir pantai menghadap kenegara tetangga Vietnam.
Berat Patung 2 ton tinggi 14 meter, desain bangunan dibuat kokoh dari terpaan angin maupun dari abrasi air laut karena kontruksi bangunan merupakan rangka besi ditambah cor semen.
Pembangunan Monument ini adalah merupakan kerja sama antara Mabes TNI dengan Pemkab Natuna sebagai tanda batas wilayah NKRI, sehingga kapal-kapal asing yang melintas akan tahu kalau mereka memasuki wilayah Indonesia.
Datuk Kaya Muhammad Dun adalah tokoh tiga zaman yang berjuang dan mempertahankan pulau tersebut dari penjajah Belanda, Jepang dan saat kembali Belanda menjajah.
Monumen Pulau Sekatung adalah merupakan monumen yang ketiga dibuat sebagai upaya untuk mengamankan wilayah bangsa ini, dimana yang pertama di Pulau Rote NTT kemudian yang kedua di Minggas Sulawesi Utara.
Monumen ini sebelumnya telah ditanda tangani oleh Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso yang berdiri kokoh di Pulau Sekatung sebagai tanda dan usaha bangsa ini untuk menjaga kedaulatan NKRI, kemudian Patung tersebut di resmikan oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Leonardus JP Siegers dan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio yang di hadiri oleh Danlanud Ranai Letkol Pnb Danang Setyabudi, Dandim 0318/Natuna Letkol I Wayan aditya.
Hingga kini Januari 2019, Sudirman masih percaya masyarakat sebagai Camat Pulau Laut Kabupaten Natuna.(Rky)