WARTAKEPRI.co.id, LINGGA – Kegiatan Pawai Ta,ruf dalam rangka perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an Ke-VII Tingkat Provinsi Kepulauan Riau tahun 2018. Perwakilan Kab Natuna menampilkan hiasan perahu kapal dengan ornamen masjid agung merupakan jejak peninggalan masa pemerintah Era Bupati Daeng Rusnadi kebanggaan masyarakat.
Sekira 150 peserta rombongan Natuna ikut meriahkan perhelatan MTQ Kabupaten Lingga selasa (8/5/2018) pagi. Selain perahu hiasan Natuna juga menampilkan kesenian alun natuna dari sanggar Mahkota Ranai. KabagKesra Setda Natuna Syarifudin , disela sela kegiatan Pawai tersebut mengatakan perahu nelayan hias ini simbol Natuna merupakan negeri penghasil ikan.
” Perahu nelayan hias ini Merupakan simbol kehidupan masyarakat Natuna adalah nelayan, dimana wilayahnya terdiri dari pulau-pulau, dan hintari lautan, ” ujar Syarifuddin.
Perahu nelayan tersebut dihias dengan bentuk menggambarkan Bangunan Masjid Agung Natuna. Dikatakan Syarifuddin, dalam hal pembangunan, Natuna sebagai salah satu tanah Melayu kuat dengan nilai-nilai luhur adat istiadat, sudah di bidalkan bahwa adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitabullah.
“ Nah, perahu nelayan dihiasi dengan Masjid Agung Natuna, menjadi lambang bahwa Natuna dengan masyarakat mayoritas sebagai nelayan tangkap dalam melaksanakan pembangunan tetap selalu menyelaraskan pembangunan masyarakat beriringan dengan pembangunan di bidang keagamaan, ” jelas Syarifuddin.
Selain itu, lanjut Syarifuddin Masjid Agung Natuna merupakan Masjid kebanggaan masyarakat Natuna yang dibangun sejak tahun 2007, dan selesai pengerjaannya tahun 2009.
Masjid tersebut terletak di Komplek Natuna Gerbang Utara-ku, ornamennya diinspirasi dari Al-qur’an, bentuk kubahnya mirip dengan kubah Taj Mahal di India, dan dapat menampung 5.000 jamaah.
“ Kuatnya lembaga karena adatnya, kuat budaya karena ragamnya, kuat negeri karena makmurnya, dan kuat masyarakat karena agamanya, “ jelas Syarifuddin.
Sementara itu dalan urutan Peserta pawai Kafilah Natuna menempati Urutan keenam setelah Kabupaten Bintan, Dan diakhiri oleh Kafilah tuan rumah Kabupaten Lingga.
Pawai ini disambut meriah masyarakat yang memadati tepian jalan yang dilalui peserta. Pawai dimulai dari Gedung Nasional melewati Masjid Az-Zulfa dan berakhir di Lapangan Merdeka.
Kemudian pembuka kafilah yang mengikuti pawai adalah kafilah Kota Batam dengan jumlah 350 orang. Rombongan kedua Kabupaten Kepulauan Anambas yang membawa Khafilah sebanyak 300 orang. Kafilah ketiga Kota Tanjungpinang dengan peserta sebanyak 300 orang. Lalu disusul Kabupaten Karimun membawa sebanyak 1.025 orang. Selanjutnya Kabupaten Bintan yang membawa kafilah sebanyak 675 orang. Susul rombongan keenam Kabupaten Natuna sebanyak 150 orang kafilah dan terakhir tuan rumah Kabupaten Lingga dengan 2.020 orang kafilah. (*)
Kiriman :Rikyrinov