4 Strategis RakorPusda BI Untuk Tingkatkan Angka Eksportir

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W Martowardojo dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia, pada Rakorpusda 2018 ini, lebih fokus mensepakati pokok – pokok kesepakatan bersama, dan yang paling utama adalah stabilitas ekonomi yang terjaga.

Pada pertemuan dengan awak media yang berlangsung pada hari Jum’at, (13/04/2018), dihadiri oleh, Menkoperekonomian, Perdagangan, Perindustrian, Gubernur Kepri, Ketua BP Batam, dan Wakil Wali Kota Batam, di Radisson Hotel, Sukajadi – Batam.

“Pertumbuhan ekonomi selama empat (4) tahun terakhir mengalami perbaikan, dimana inflansi dalam tiga (3) tahun terakir berada di tingkat 3.3 % (2015), 3.02 % (2016), dan 3.6 % (2017) dan sampai bulan Maret ditingkat 0.2 %, dari Maret sampai dengan bulan April, 0.12 % (2018),” ungkapnya dalam sambutan yang didampingi Para Menteri RI dan Gubernur Kepri serta BP Batam dan Wawako Batam.

Rakorpusda yang berlangsung selama dua (2) hari di Batam – Provinsi Kepulauan Riau, bertemakan Pengembangan Industri Berorientasi Ekspor melalui Perluasan Akses Pasar dan Optimalisaasi Kawasan Industri.

Lanjut, Gubenrnur BI menyampaikan, Berikut empat (4) kesepakatan strategis yang telah disepakati;

(I) Mendorong berbagai industri berorientasi ekspor di daerah, melalui pemberian kemudahan perizinan dan insentif fiskal.

(II) Menurunkan biaya logistik industri domestik melalui peningkatan kapasitas dan efesiensi infrastruktur konektivitas, air dan listrik.

(III) Penguatan sumber daya manusia untuk mendukung tenaga kerja dengan skill yang sejalan dengan kebutuhan perkembangan teknologi dan otomasi proses produksi.

” Dan yang terakhir, (IV) Perluasan pasar ekspor industri nasional dengan menambah kerjasama perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral, baik itu Free Trade Agreement (FTA) maupun Preferential Trade Agreement (PTA), dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Nasional,” Pungkas Agus D.W Martowardojo 

Pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, berimbang, dan kondusif. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut perlu didukung dengan surplus neraca perdagangan barang yang tinggi, sebagai indikasi sturktur perekonomian yang didukung sektor industri yang kuat. 

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Ekonomi RI, Darmin Nasution mengatakan, Pemerintah bersama BI lebih memfokuskan pengembangan industri yang berotentasi ekspor dengan memberikan kemudhan pada investasi, dengan mendorong investasi yang berorientasi ekspor.

“Bentuk kemudahan berinvestasi di Indonesia. Pemerintah memperjelas dan lebih memastikan pemberian Tax Instetif pajak kepada investor, kepada yang mendorong dan membantu ekonomi di Indonesia tumbuh lebih cepat,” tutupnya.(*)

Tulisan: Andi Pratama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24
PKP PROMO ENTENG