Siswa SMAN 19 Batam Demo Menuntut Transparansi Pungutan Uang Fardu Kipayah

Wartakepri, Didemo Siswanya, Kepala Sekolah SMA 19 Batam
Wartakepri, Didemo Siswanya, Kepala Sekolah SMA 19 Batam
HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Kepala Sekolah SMAN 19 Batam, Kelurahan Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung, Nelly Chandrawati mengaku tak menyangka mendapat perlakuan yang tak seharusnya dari anak didiknya sendiri.

Sambil menahan tangis yang tak terbendung, Nelly bercerita bahwa ia tidak mengetahui akan ada aksi menuntut pertanggungjawaban darinya ini.

“Kaget sekali saya, tak menyangka anak-anak saya bisa seperti ini, padahal saya rasanya dekat sekali dengan anak murid saya,” kata Nelly menceritakan kejadian yang berlangsung di depan halaman sekolah yang dikepalainya ini pada Senin (12/3/2018).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari beberapa siswa yang melakukan demo dan masih bertahan di sekitar halaman sekolah, demo ini dilakukan untuk menuntut transparansi pihak sekolah terhadap pungutan uang bantuan/sumbangan untuk keluarga siswa yang mengalami kemalangan seperti kecelakaan, kematian, dan sebagainya (Uang Fardu Kipayah).

Selama ini, para murid menilai bahwa sekolah tidak melakukan prosedur yang seharusnya terhadap penyaluran uang fardu kipayah ini. Uang iuran siswa yang biasanya Rp200 ribu, hanya diberikan separuhnya, tanpa ada keterangan dikemanakan sisanya yang diperuntukkan menolong siswa yang mwndapat musibah hanya diberikan separuhnya saja.

Sehingga untuk memastikan hal tersebut, Ratusan siswa kelas XI melakukan aksi demo seusai upacara bendera.

“Ada berita duka, langsung dilakukan pemungutan, tapi dikasinya lama sekali, masak udah lewat 100 hari lebih baru diberikan, kan kasian dengan keluarganya,” kata Salah satu siswa kelas XI yang ditemui di luar gedung sekolah.

Sejatinya demo kali ini akan diikuti oleh seluruh siswa, namun karena pada saat itu kelas XII tengah melakukan Try Out untuk persiapan Ujian Nasional (UN)) dan kelas X masuk pada siang hatinya, sehingga hanya kelas XI saja yang melakukan aksi ini.

“Kami tak bisa ikut demo gara-gara ujian Try Out, kalau tidak ujian kami pasti ikut semua,” kata murid kelas XII ketika ditemui saat jeda ujian.

Menanggapi masalah ini, Nelly menjelaskan bahwa selama ini pihak sekolah tidak pernah melakukan pelanggaran seperti yang dipertanyakan para siswa yang berdemo.

“Ini udah selesai, kok demonya ini lagi saya sudah sampaikan hal ini kepada murid yang bersangkutan, kita mau datang malah siswanya yang suruh menunggu soalnya ayahnya kerja kapal,” kata Nelly menjelaskan.

 

Sumber : batampro.id

Foto       : Istimewa/net

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG