WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Kapolres Natuna AKBP Charles P Sinaga, membantah insiden temuan Selongsong Peluru yang telah menembus dinding Mobil Avanza di halaman depan kediaman Ketua Lembaga Adat Melayu Natuna, adalah terkait isu teroris.
” Kita akan terus mendalami kasus ini alat bukti berupa proyektil telah diamankan,” kata Charles.
Kasus penembakan di pekarangan rumah Ketua LAM Natuna, Wan Zawali diselidiki Polres Natuna beserta Sub Detasemen Polisi Militer Ranai. Ditemukan 10 selongsong peluru di lokasi kejadian.
Ada kerusakan berupa lobang di mobil dinas Toyota Avanza milik Wan Zawali yang sedang terparkir. Selain itu ada kerusakan di teras rumah.
Dalam keterangan persnya, Kapolres mengatakan kejadian tersebut berlangsung Selasa (28/3/2017) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
“Ada ditemukan 10 selongsong peluru. Kami sedang dalami saat ini,” ujar Kapolres.
Sementara itu Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0318/ Natuna, Letkol Inf Ucu Yustiana memastikan jika peluru berkaliber 5,56 mm tersebut biasa dipakai Senapan Serbu (SS) – 1 milik TNI
” Cuma kan perlu penyelidikan. Kalau memang ada oknum TNI yang terlibat. Kita pasti transparan. Yang jelas masyarakat tidak perlu khawatir. Kami pasti akan selidiki hal ini sampai tuntas. Saya sebagai komandan teritorial di sini akan berusaha sebaik mungkin,” ujar Ucu Yustiana.
Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Ranai SHM. Sinaga menegaskan pihaknya melakukan penyelidikan pencarian sedapat mungkin terkait insiden hebohkan warga Natuna.
“Apabila ada bukti kuat sebagai bukti ada oknum yang terlibat kami akan tindak sesuai prosedur pengadilan militer. Yang jelas saat ini pelakunya belum diketahui. Masih kami cari. Kami juga akan melakukan uji balistik terkait temuan selongsong peluru ini,” ungkapnya. (rikyrinov)
Kasus penembakan di pekarangan rumah Ketua LAM Natuna, Wan Zawali diselidiki Polres Natuna beserta Sub Detasemen Polisi Militer Ranai. Ditemukan 10 selongsong peluru di lokasi kejadian.
Ada kerusakan berupa lobang di mobil dinas Toyota Avanza milik Wan Zawali yang sedang terparkir. Selain itu ada kerusakan di teras rumah.
Dalam keterangan persnya, Kapolres mengatakan kejadian tersebut berlangsung Selasa (28/3/2017) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
“Ada ditemukan 10 selongsong peluru. Kami sedang dalami saat ini,” ujar Kapolres.
Sementara itu Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0318/ Natuna, Letkol Inf Ucu Yustiana memastikan jika peluru berkaliber 5,56 mm tersebut biasa dipakai Senapan Serbu (SS) – 1 milik TNI
” Cuma kan perlu penyelidikan. Kalau memang ada oknum TNI yang terlibat. Kita pasti transparan. Yang jelas masyarakat tidak perlu khawatir. Kami pasti akan selidiki hal ini sampai tuntas. Saya sebagai komandan teritorial di sini akan berusaha sebaik mungkin,” ujar Ucu Yustiana.
Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Ranai SHM. Sinaga menegaskan pihaknya melakukan penyelidikan pencarian sedapat mungkin terkait insiden hebohkan warga Natuna.
“Apabila ada bukti kuat sebagai bukti ada oknum yang terlibat kami akan tindak sesuai prosedur pengadilan militer. Yang jelas saat ini pelakunya belum diketahui. Masih kami cari. Kami juga akan melakukan uji balistik terkait temuan selongsong peluru ini,” ungkapnya. (rikyrinov)