WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Perkumpulan Simanjuntak Sitolu Sada Ina (PSSSI) Boru Bere dan Ibe Bere Se -Batam Timur, rayakan Bona Taon di gedung serbaguna HKBP Bengkong Estomihi, Minggu (12/3/2017).
Didorong rasa rindu yang kuat untuk menyatukan misi dan visi, PSSSI Bona Taon” merupakan tradisi masyarakat Batak dalam menyambut tahun baru. Tradisi ini dipercaya telah dilakukan sejak lama
oleh nenek moyang warga Batak.
Sebayak 24 sektor PSSSI Se Batam Timur dengan jumlah 625 kepala keluarga (KK) hadir dalam acara. Tujuan Bona Taon ini untuk mengevaluasi kembali perjalanan hidup di tahun sebelumnya dan mempersiapkan diri menjalani tahun yang baru.
Acara dimulai kebaktian gereja dan dilanjutkan dengan acara Bona Taon. Adapun rangkaian acara seperti lagu-lagu batak dan tari tor-tor, sehingga suasana semakin meriah.
Tradisi budaya Batak ini tak lepas ditelan zaman. Pesta Bona Taon marga juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi kekerabatan kumpulan marga-marga dan kerap kali menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batak di tanah perantauan.
Pesta Bona Taon ini merupakan kewajiban bagi setiap perkumpulan marga-marga disetiap awal tahun. Uniknya lagi, Kalau di kampung halaman, pesta ini jarang ada. Ini hanya banyak di tanah perantauan.
Perkumpulan marga mampu mempersatukan orang Batak di tanah rantau dari berbagai kampung asal usul di Sumatera Utara. Kumpulan marga, adalah aset budaya Batak yang perlu diteladani.
Perkumpulan marga dapat menjadi organisasi yang membina hubungan yang harmonis dengan aspek tolong menolong dalam suka maupun duka. Selain itu perkumpulan marga juga mempunyai manfaat sebagai wadah saling berbagi informasi kehidupan keluarga serta mempertahankan adat istiadat budaya Indonesia pada umumnya.
Panitia penyelanggara pesta, Marojahan Simanjuntak dalam sambutannya mengatakan; selain menjaga kelestarian adat istiadat Indonesia yang kaya akan ragam budaya, diharapkan PSSSI bisa dan mampu bersaing dalam era kemajuan zaman. Namun tidak melupakan Tuhan Pencipta alam semesta.
“Pesta Bona Taon PSSSI ini merupakan wujud persatuan dan kesatuan kita dan patut dilestarikan sebagai identitas bangsa Indonesia,”ujar Marojaha.
(Nikson Simanjuntak )