Pak Presiden, Masyarakat Pulau Terluar Natuna Masih Alami Krisis Listrik

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, NATUNA -Pembangkit listrik milik perusahaan daerah di Pulau Subi tidak berfungsi. Masyarakat terpaksa patungan menghidupkan genset.

” Puasa ini Kami mencoba berembuk bersama warga setempat agar bisa swadaya untuk mengidupkan Lampu Dua Jam Jelang Sahur dan buka Puasa,” ucap Romi ke WartaKepri.co.id beberapa waktu lalu.

Kendati pun ada program kelistrikan di wilayah pulau Terdepan , namun mereka tidak pernah menikmatinya terlebih daerah Pulau Laut dan Subi.

” Tahun 2015 lalu, perusda mengelola listrik dengan 500 KV di wilayah Kecamatan Subi.

Tapi setelah itu terpaksa masyarakat patungan mengelolanya, biar listrik bisa menyala enam jam, katanya, Sabtu (11/6/2016).

Sebetulnya kata Romi, program Presiden Jokowi sangat bagus. Sayangnya program ini jalannya belum sampai tepat sasaran.

” Sekarang saja masih banyak kecamatan di Kabupaten Natuna yang belum bisa merasakan aliran listrik dari PLN Negara kalaupun Ada Hari Ini baru dikelola Pihak prusda masih memprihatinkan,” ungkapnya.

Sesungguhnya harap Romi, masyarakat Kecamatan ingin ada Perusahaan Listrik Negara (PLN )Yang langsung Turun tanggan untuk di Pulau Subi dan Pulau Laut di Natuna bisa mengakomodir kebutuhan listrik masyarakat Pulau terdepan.

Romi mengaku, kondisi masyarakat di wilayahnya sangat memprihatinkan. ” Kondisi sekarang lebih sangat memperihatinkan sekali bang. Sudah perekonomian Natuna yang sedang sulit ditambah lagi listrik di Subi akan padam.

Karena kekuatan mesin milik perusda tersebut tidak selamanya bisa menampung kebutuhan listrik yang ada.

Pihaknya sangat mengharapkan sekali pemerintah pusat bisa memperhatikan masyarakat yang ada dipulau terluar indonesia ini dengan memasukkan jaringan PLN di Kecamatan Subi dan bisa mengaliri listrik selama 24 jam.

” Harapan kami bang yang paling utama adalah jaringan listrik PLN bisa masuk di Kecamatan Subi ini dan bisa menyala selama 24 jam karena dengan adanya listrik otomatis pasti pereonomian bisa meningkat sebab banyak para pelaku usaha yang menggantungkan hidup dari listrik, seperti pelaku usaha rumahan yang biasa membuat es batu untuk para nelayan. Ya mudah-mudahan saja PLN bisa memasukkan jaringannya ke Kecamatan subi,” tutupnya.

Masih Kata Romy Pulau Subi memiliki lingkungan masih sangat hijau dan asri, dengan tingkat polusi yang sangat rendah.

Ketika hari cerah, kita dapat melihat langit biru terang dan awan-awan putih suci bagaikan kapas, laut yang berwarna biru cerah, serta dapat melihat hamparan bintang di langit ketika malam harinya.

Terdapat jalan desa yang sudah dibeton berlapis aspal yang mengelilingi pulau ini. Moda transportasi antardesa yang umumnya digunakan penduduk setempat adalah sepeda motor.

Penduduk setempat lebih akrab menyebut sepeda motor, apapun pabrikannya, dengan sebutan ”Honda.” Hampir setiap kepala keluarga telah memiliki ”Honda”.

Hanya terdapat 5 buah mobil, yang terdiri dari sebuah mobil pick-up milik Kecamatan Subi, 2 buah mobil jemputan SMP, dan 2 buah mobil jemputan SMA.

Selain itu, ada jenis kendaraan yang dikenal dengan sebutan ”Tossa,” yaitu motor beroda tiga dengan bak terbuka di bagian belakang.

Terdapat beberapa buah ”Tossa,” sebuah milik kecamatan untuk pengangkut sampah, dan sisanya milik warga yang dimanfaatkan untuk mengangkut hasil-hasil perkebunan. Listrik menghidupi pulau ini selama kurang lebih 6 jam di waktu petang hari.

Sisanya, warga secara swadaya mengusahakan genset jika membutuhkan tenaga listrik, selain sebagai back-up jika listrik dari PLN mengalami gangguan atau kerusakan. Kerusakan instalasi listrik di pulau terpencil seperti ini memerlukan waktu cukup lama untuk perbaikan, karena alat-alat pengganti serta teknisinya harus didatangkan dari kota besar.

” Selain listrik dari PLN, ada pula fasilitas listrik di Kantor Kecamatan dan Puskesmas yang dipasok dari solar cell milik Pemerintah Kabupaten Natuna,” jelas Romy Camat Subi dan Juga putra Natuna Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan.

Hal Sedana Juga Disampaikan Ketua Pemuda Kecamatan Subi bermukim di Ranai Pusat Kota Natuna, Indra Praja , juga turut prihatin melihat kehidupan warga kampung di wilayah Subi masih gelap gulita seperti kehidupan tempo dulu.

Padahal, Indonesia sudah merdeka sejak 70 tahun lalu, namun masih ada masyarakat yang belum bisa menikmati jaringan listrik PLN Wilayah Pulau Subi, ucap Indra Praja.

Karena itu, dia berharap PLN Cabang Natuna segara membantu mencari jalan keluarnya untuk segera memasang jaringan wilayah Subi yang selama ini sangat membutuhkan jaringan listrik langsung Dari Pihak PLN. mungkinkah harapan Kami bisa terjadi,seraya Berharap. kata Indra.(ricky)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG