Megengan Bersama Punggowo Sambut Puasa 2018, Bersama Perangi Terorisme dan Radikalisme

Megengan Bersama Punggowo Sambut Puasa 2018, Mari Bersama Memerangi Terorisme dan Radikalisme
HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Warga Paguyuban Among Wargo Jowo (Punggowo) Batam menggelar acara Megengan bersama yang dilaksanakan pada Minggu (13/5/2018) malam di Asrama Haji Batam Centre. Acara Megengan merupakan tradisi budaya Jawa dalam menyambut Ramadan.

Dalama cara “Megengan Bersama Punggowo tahun 2018” itu, tidak kurang tersaji 80 tumpeng dari paguyuban-paguyuban warga di bawah naungan Punggowo. Acara itu dihadiri Ki Lurah Punggowo HM Soerya Respationo SH,MH, Ki Carik Sulistyana MT, para tokoh asal Jawa di Batam, tetua Punggowo, anggota DPRD dan lain-lain.

Kegiatan yang mengangkat tema “Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santoso” (Perpecahan Membuat Kehancuran, Hidup Rukun Menjadikan Kesejahteraan) ini dihadiri ribuan warga. Acara diawali dengan sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan ceramah agama, doa bersama dan juga petuah-petuah dari para tokoh. Sebagai pengujung, tumpeng-tumpeng dan perlengkapannya dibagikan dan disantap bersama-sama dalam suasana kebersamaan.

Dalam sambutannya, Ki Lurah Punggowo, HM Soerya Respationo SH MH mengajak seluruh warga untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin guna menyempurnakan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Ia juga menekankan pentingnya kekompakan, bersatu padu, dan mempererat tali silaturahmi.

Bahkan secara khusus, berkaitan dengan kejadian terkini yang mendera tata kehidupan Negara Kesatuan RI, Soerya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu memerangi terorisme dan radikalisme.

Mantan wakil Gubernur Kepri itu juga mengungkapkan belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap korban bom bunuh diri yang terjadi di sejumlah tempat Surabaya.

“Marilah kita bersama-sama mendoakan kepada korban dan keluarga diberi ketabahan. Kita cukup prihatin dan duka cita yang sangat dalam atas terjadinya bom di Surabaya,” katanya.

Disampaikanya, dari Presiden, MUI, organiasi Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, serta seluruh ulama, dan umat agama yang ada di Indonesia, mengutuk keras tindakan yang dilakukan teroris tersebut. Oleh karena itu tidak ada toleransi lagi teroris eksis di Indonesia. Ia mengajak seluruh warga Punggowo, dan masyarakat Batam-Kepri pada umumnya untuk bergandengan tangan dan membantu aparat kepolisian untuk memerangi terorisme.

Sementara itu, Ketua Panitia Megengan Bersama Punggowo, Istono menyebutkan, kegiatan menyambut bulan suci Ramadhan ini memang cukup dinantikan warga Punggowo. Ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus ungkapan syukur dalam menyambut bulan puasa. Acara dimeriahkan dengan musik gamelan dan penyajian tumpeng dari paguyuban-paguyuban.

“Jumlah tumpeng ada sekitar 80-an. Ini kita bagi dan santap bersama. Jangan sampai tersisa, dan harus dihabiskan,” ujarnya.

Ia pun berharap, warga Punggowo dan masyarakat Batam pada umumnya mampu menjalankan ibadahnya dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Dalam kegiatan itu, juga diselingi lantunan shalawat dengan alunan musik gamelan modern oleh komunitas seni sholawat Kiai Aji. Bahkan di akhir acara juga ada ikrar dari warga Punggowo, Punggowo Mudho dan Jogoboyo, menentang radikalisme dan terorisme.

“Ribuan Teror Tak Bikin Kami Takut. Karena Ini Rumah Kami, Karena Ini Indonesia”, “Punggowo Mudho Menolak Keras Segala Bentuk Radikalisme”, Mengecam dan Mengutuk Keras Segala Tindakan Terorisme dan Radikalisme”, demikianlah di antara tulisan yang terpampang di sapnduk yang mereka bawa.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG