Wartakepri.co.id, Batam – Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dengan semangat membeli dan memboyong 757 Jaya FC , hingga mengkontrak semua pemain serta Pelatih Jaino Matos asal Brazil.
Pelatih Jaino Matos saat itu langsung diserahkan mandat untuk melakukan seleksi terhadap sejumlah pemuda tempatan maupun dari luar daerah, dan mengkontrak pemain profesional yang sudah pernah main di Liga Indonesia 1. Dengan harapan agar Kepri mampu bersaing di kancah sepakbola nasional.
Namun semua itu tinggal kenangan, setelah beberapa kali melakoni pertandingan di LI 2, Klub 757 Kepri Jaya tidak mampu bersaing dengan klub asal Medan, Pekanbaru dan Aceh. Akhirnya, pelatih Jaino Matos diskorsing dan klub pun didegradasi masuk kandang karena hanya mampu bertengger diurutan kelima.
Laga perpisahan tanpa tamu VIP, pelatih dan termasuk Gubernur Nurdin, 757 Kepri Jaya berhasil melibas tim tamu PSBL Langsa dengan skor 4:2 pada laga terakhir penyisihan grup 1 Liga 2 Indonesia, di Stadion Gelora Citra Mas, Kabil, Sabtu (9/9/2017) sore.
Dengan kemenangan 4:2 pada sore hari ini juga menjadi laga penutup penyisihan grup 1 dan sekaligus laga perpisahan tim 757 Kepri Jaya di Liga 2 Indonesia setelah masuk degradasi saat bertandang ke Banda Aceh melawan Persiraja pada pekan lalu.
Disamping minimnya penonton pada laga perpisahan tersebut, ini pertanda akankah berakhir juga kehadiran 757 Kepri di persepakbolaan Kepulauan Riau. Kemudian, para pemaian seperti: Abdu R. Lestaluhu, Donny Gultom, Anis dan Aditya harus kembali ke klub masing masing didaerahanya.
Sayang, hal ini tidak dapat dikonfirmasi pada menejemen 757 Kepri Jaya, karena tidak satu pun terlihat saat laga terakhir. Panitia pertandingan tidak lagi melakukan Press Konfrens usai laga terakhir.
( Nikson Simanjuntak )